RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SATUAN PENDIDIKAN : SMK Teknik Bangunan
MATA PELAJARAN : Statika Bangunan
KELAS/SEMESTER : X/A
PERTEMUAN KE : 3
ALOKASI WAKTU : 1 X 30 menit
A. Standar Kompetensi
Menerapkan ilmu statika dan tegangan
B. Kompetensi Dasar :
Memahami prinsip kerja aksi-reaksi pada kesetimbangan gaya.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Aspek Kognitif
a. Siswa dapat menjelaskan gaya lintang, gaya normal dan momen akibat beban merata
b. Siswa dapat menghitung reaksi tumpuan akibat beban merata
c. Siswa dapat menghitung gaya lintang akibat beban merata
d. Siswa dapat menghitung gaya normal akibat beban merata
e. Siswa dapat menghitung momen akibat beban merata
f. Siswa dapat menentukan letak momen maksimal akibat beban merata
g. Siswa dapat menentukan momen maksimal akibat beban merata.
2. Aspek Psikomotor
a. Siswa dapat menggambar diagram gaya lintang dan momen akibat beban merata.
3. Aspek Afektif
a. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar
b. Siswa disiplin dalam mengikuti kegiatan Proses Belajar Mengajar
D. Tujuan :
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :
1) Menjelaskan gaya lintang, gaya normal dan momen akibat beban merata
2) Menghitung reaksi tumpuan akibat beban merata
3) Menghitung gaya lintang akibat beban merata
4) Siswa dapat menghitung gaya normal akibat beban merata
5) Menghitung momen akibat beban merata
6) Menentukan letak momen maksimal akibat beban merata
7) Menentukan momen maksimal akibat beban merata.
8) Siswa dapat menggambar diagram gaya lintang dan momen akibat beban merata.
E. MATERI AJAR
Dalam ilmu statika ada beberapa gaya yang dikenal, antara lain gaya lintang, gaya normal dan momen gaya. Sebelum menentukan gaya- gaya tersebut, kita harus terlebih dahulu menentukan reaksi tumpuan akibat beban yang bekerja pada batang/ penampang. Reaksi tumpuan adalah gaya yang timbul akibat adanya aksi dari beban yang bekerja pada batang atau yang dikenal juga dengan istilah reaksi. Jadi reaksi ada setelah mendapatkan aksi.
Gaya lintang (L) adalah gaya yang bekerja tegak lurus terhadap penampang/batang. Gaya normal (N) adalah gaya yang bekerja sejajar terhadap penampang/batang, sedangkan momen merupakan perkalian antara gaya yang bekerja dengan jarak gaya ditinjau dari masing-masing titik yang diukur tegak lurus terhadap gaya tersebut.
Persamaan umum yang digunakan untuk menghitung gaya- gaya yang bekerja pada penampang/ batang dapat dilihat dari contoh soal berikut ini:
x
· Reaksi Tumpuan (R)
∑MB = 0
RA.L – q.L.1/2 L = 0
RA = q.L.1/2L
L
RA = q.1/2L atau RA = ½ q .L
RA = RB
· Gaya Lintang (V)
Vx = RA-q .x
X adalah panjang q yang ditinjau dihitung dari RA.
· Gaya Normal (N)
Karena pada penampang di atas tidak ada gaya yang horizontal, maka gaya normal sama dengan nol.
· Momen Gaya (M)
M = Gaya . jarak
MA = 0
Mx = RA . x – ½ qx2
Untuk menentukan MMax , maka V = 0
RA – q.x = 0
X = RA/q
F. Metode Pembelajaran :
Ceramah, tanya jawab dan demontrasi
G. Kegiatan Pembelajaran
NO | Kegiatan Pembelajaran | Metode Pembelajaran | Alokasi waktu (menit) | Alat Bantu |
1 | a. Pendahuluan 1) Salam pembuka 2) Membaca doa 3) Mengambil absen 4) Memusatkan perhatian peserta didik 5) Menyampaikan tujuan pembelajaran | · Ceramah · Tanya /jawab | 5 | - |
2 | b. Kegiatan Inti Pembelajaran 1) Menjelaskan gaya-gaya yang bekerja pada batang/penampang 2) Menjelaskan cara menghitung reaksi tumpuan dengan contoh soal 3) Menjelaskan cara menghitung gaya lintang dengan contoh soal 4) Menjelaskan cara menghitung gaya normal dengan contoh soal 5) Menjelaskan cara menghitung momen gaya dan momen maximum dengan contoh soal 6) Menjelaskan cara menggambar diagram gaya. 7) Menunjuk salah seorang siswa untuk menyelesaikan contoh soal yang diberikan. | · Ceramah · Demontrasi · Tanya jawab | 20 | Papan tulis Media gambar |
3 | c. Penutup 1) Mengevaluasi pekerjaan siswa. 2) Merangkum dan menyimpulkan materi yang telah disampaikan 3) Memberikan PR untuk siswa. | · Ceramah · Tanya/jawab | 5 | - |
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Tanya jawab lansung
2. Tugas
q = 1x
L = 8
x = angka terakhir dari nomor induk siswa
Hitung :
a. Reasi tumpuan (R)
b. Gaya lintang (V)
c. Gaya normal (N)
d. Momen gaya yang bekerja
e. Gambarkan diagram gaya lintang dan momen akibat beban merata.
3. Keaktifan
4. Catatan.
I. Sumber Pembelajaran
A. Hand Out
B. Modul
C. Buku-Buku Referensi
dosen pembimbing .2006. catacan kuliah mekanika terapan.fakultas tekni
FT unp.
Arief Darmali dan Ichwan. 1979. Ilmu Gaya Sipil 1. Jakarta : Direktorat
PMK, Depdikbud.
_____________________. 1979. Ilmu Gaya Sipil 2. Jakarta : Direktorat
PMK, Depdikbud.
Bustam Husin, 1989. Mekanika Teknik Statis Tertentu. Jakarta : Asona.
Hand Out | Waktu : 1 x 30 menit |
Mata Pelajaran : Statika Bangunan | Judul : gaya dan momen |
Program Keahlian : Teknik Bangunan | Topik : gaya dan mommen pada beban merata |
1. Tujuan :
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat :
1) Menjelaskan gaya lintang, gaya normal dan momen akibat beban merata
2) Menghitung reaksi tumpuan akibat beban merata
3) Menghitung gaya lintang akibat beban merata
4) Siswa dapat menghitung gaya normal akibat beban merata
5) Menghitung momen akibat beban merata
6) Menentukan letak momen maksimal akibat beban merata
7) Menentukan momen maksimal akibat beban merata.
8) Siswa dapat menggambar diagram gaya lintang dan momen akibat beban merata.
2. MATERI AJAR
Dalam ilmu statika ada beberapa gaya yang dikenal, antara lain gaya lintang, gaya normal dan momen gaya. Sebelum menentukan gaya- gaya tersebut, kita harus terlebih dahulu menentukan reaksi tumpuan akibat beban yang bekerja pada batang/ penampang. Reaksi tumpuan adalah gaya yang timbul akibat adanya aksi dari beban yang bekerja pada batang atau yang dikenal juga dengan istilah reaksi. Jadi reaksi ada setelah mendapatkan aksi.
Gaya lintang (L) adalah gaya yang bekerja tegak lurus terhadap penampang/batang. Gaya normal (N) adalah gaya yang bekerja sejajar terhadap penampang/batang, sedangkan momen merupakan perkalian antara gaya yang bekerja dengan jarak gaya ditinjau dari masing-masing titik yang diukur tegak lurus terhadap gaya tersebut.
Persamaan umum yang digunakan untuk menghitung gaya- gaya yang bekerja pada penampang/ batang dapat dilihat dari contoh soal berikut ini:
x
· Reaksi Tumpuan (R)
∑MB = 0
RA.L – q.L.1/2 L = 0
RA = q.L.1/2L
L
RA = q.1/2L atau RA = ½ q .L
RA = RB
· Gaya Lintang (V)
Vx = RA-q .x
X adalah panjang q yang ditinjau dihitung dari RA.
· Gaya Normal (N)
Karena pada penampang di atas tidak ada gaya yang horizontal, maka gaya normal sama dengan nol.
· Momen Gaya (M)
M = Gaya . jarak
MA = 0
Mx = RA . x – ½ qx2
Untuk menentukan MMax , maka V = 0
RA – q.x = 0
X = RA/q
3. Kesimpulan
Perhitungan gaya dan momen pada beban merata merupakan perhitungan sederhana dan merupakan dasar dalam perhitungan gaya-gaya dan momen yang bekerja pada struktur bangunan.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mekanika Statistika
Kode / SKS : KD-031312 / 2 SKS……………………….
MINGGU KE | POKOK BAHASAN | SUB POKOK BAHASAN | SASARAN BELAJAR | MEDIA | TUGAS | REFE-RENSI |
1 | Pengenalan tipe struktur dan tipe perletakan | 1. Tipe struktur · Rangka batang · Balok · Portal 2. Tipe dan perilaku perletakan · Perletakan rol · Perletakan sendi · Perletakan jepit | Mahasiswa memahami berbagai tipe struktur dalam T. Sipil. Mahasiswa memahami perilaku perletakan dan reaksi pada masing-masing perletakan | Papan tulis, OHP | | 1,2,3,4 |
2 | Gaya | 1. Sifat-sifat gaya 2. Tipe gaya 3. Kesetimbangan gaya-gaya | Mahasiswa memahami dan dapat menghitung dengan metode kesetimbangan gaya | Papan tulis, OHP | Latihan soal | 1,2,3,4 |
3 | Gaya | 1. Resultan gaya 2. Menguraikan gaya menurut garis kerja gaya 3. Metode grafis untuk mencari resultan gaya 4. Metode analitis untuk menccari resultan gaya | Mahasiswa memahami dan menghitung resultan gaya dengan metode grafis dan analitis | Papan tulis, OHP | | 1,2,3,4 |
4 | Gaya dalam pada balok dengan beban terpusat dan beban merata | 1. Balok yang menumpu pada 2 perletakan 2. Balok dengan beban terpusat 3. Balok dengan beban merata 4. Gaya-gaya dalam · Gaya normal · Gaya lintang · Momen | Mahasiswa memahami dan menghitung gaya normal, gaya lintang, dan momen akibat beban terpusat dan merata pada balok dengan 2 perletakan | Papan tulis, OHP | | 1,2,3,4 |
5 | Gaya dalam pada balok dengan beban terpusat dan beban merata | 1. Balok yang menumpu pada 2 perletakan 2. Balok dengan beban terpusat 3. Balok dengan beban merata 4. Gaya-gaya dalam a. Gaya normal b. Gaya lintang c. Momen | Mahasiswa memahami dan menghitung gaya normal, gaya lintang, dan momen akibat beban terpusat dan merata pada balok dengan 2 perletakan | Papan tulis, OHP | Latihan soal | 1,2,3,4 |
6 | Gaya dalam pada balok dengan beban terpusat dan beban merata | 1. Balok yang menumpu pada 2 perletakan 2. Balok dengan beban terpusat 3. Balok dengan beban merata 4. Gaya-gaya dalam a. Gaya normal b. Gaya lintang c. Momen | Mahasiswa memahami dan menghitung gaya normal, gaya lintang, dan momen akibat beban terpusat dan merata pada balok dengan 2 perletakan | Papan tulis, OHP | | 1,2,3,4 |
7 | Gaya dalam pada balok dengan beban terpusat dan beban merata | 1. Balok dengan perletakan jepit 2. Balok dengan kantilever 3. Balok miring | Mahasiswa memahami dan dapat menghitung gaya dalam akibat beban terpusat dan merata pada balok dengan perletakan jepit, balok kantilever, dan balok miring | Papan tulis, OHP | | 1,2,3,4 |
8 | Gaya dalam pada balok dengan beban terpusat dan beban merata | 1. Balok dengan perletakan jepit 2. Balok dengan kantilever 3. Balok miring | Mahasiswa memahami dan dapat menghitung gaya dalam akibat beban terpusat dan merata pada balok dengan perletakan jepit, balok kantilever, dan balok miring | Papan tulis, OHP | | 1,2,3,4 |
9 | Balok menerus statis tertentu | Gaya dalam pada balok gerber | Mahasiswa memahami dan dapat menghitung gaya dalam pada balok gerber | Papan tulis, OHP | Latihan soal | 1,2,3,4 |
10 | Portal dan pelengkung tiga sendi | Gaya dalam pada portal dan pelengkung tiga sendi | Mahasiswa memahami dan dapat menghitung gaya dalam pada portal dan pelengkung tiga sendi | Papan tulis, OHP | Latihan soal | 1,2,3,4 |
11 | Rangka Batang | 1. Metode keseimbangan titik simpul 2. Metode cremona 3. metode ritter 4. Metode culman | Mahasiswa memahami dan dapat menghitung dengan menggunakan metode keseimbangan titik simpul, Cremona, Ritter, dan Culman pada rangka batang | Papan tulis, OHP | Latihan soal | 1,2,3,4 |
12 | Rangka Batang | 1. Metode keseimbangan titik simpul 2. Metode cremona 3. metode ritter 4. Metode culman | Mahasiswa memahami dan dapat menghitung dengan menggunakan metode keseimbangan titik simpul, Cremona, Ritter, dan Culman pada rangka batang | Papan tulis, OHP | Latihan soal | 1,2,3,4 |
13 | Rangka Batang | 1. Metode keseimbangan titik simpul 2. Metode cremona 3. metode ritter 4. Metode culman | Mahasiswa memahami dan dapat menghitung dengan menggunakan metode keseimbangan titik simpul, Cremona, Ritter, dan Culman pada rangka batang | Papan tulis, OHP | Latihan soal | 1,2,3,4 |
14 | Rangka Batang | 1. Metode keseimbangan titik simpul 2. Metode cremona 3. metode ritter 4. Metode culman | Mahasiswa memahami dan dapat menghitung dengan menggunakan metode keseimbangan titik simpul, Cremona, Ritter, dan Culman pada rangka batang | Papan tulis, OHP | Latihan soal | 1,2,3,4 |
REFERENSI:
- Hibbeler, R. C., “Structure Analysis”, Third Edition, Prentice Hall International, New Jersey, USA, 1995
- Hsieh, Yuan-Yu., “Teori Dasar Struktur” Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1985
- Schodek, D. L., “Struktur”, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999
- Todd, J.D., “Teori dan Analisis Struktur”, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1984
PENILAIAN
Ujian Tengah Semester (UTS) | 50 % |
Ujian Akhir Semester (UAS) | 30 % |
Tugas / Responsi | 20 % |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar